Sabtu, 07 Desember 2013

NELSON AJA BANGGA PAKE BATIK, MASA KITA ENGGAK??

Baru tanggal 5 Desember kemarin Afrika kehilangan salah satu putra terbaik mereka...
NELSON MANDELA, 
Siapa yang tidak mengenal beliau, beliau adalah orang hebat yang sangat terkenal akan kiprahnya di dunia revolusioner anti apherteid dan politisi afrika...
setelah meninggal orang2 semakin menggali tentang sosok Nelson Mandela, akhirnya saya menemukan salah satu artikel yang menunjukan kecintaan seorang Nelson Mandela dengan Indonesia...

 

Nelson Mandela dan Batik Indonesia

Satu yang paling diingat warga Indonesia dari almarhum Nelson Mandela, yaitu keberanian dan konsistensinya tampil beda dengan mengenakan batik Indonesia dalam berbagai acara dunia.
Nelson Mandela sering mengenakan baju bermotif batik dalam berbagi peristiwa (foto: dok).
Nelson Mandela sering mengenakan baju bermotif batik dalam berbagi peristiwa (foto: dok).

Masyarakat Indonesia turut berbelasungkawa dengan wafatnya Nelson Mandela 5 Desember lalu. Tetapi ada satu yang paling diingat warga Indonesia dari Mandela, yaitu keberanian dan konsistensinya tampil beda dengan mengenakan batik Indonesia dalam berbagai acara dunia.

“Pertama kita semua di seluruh dunia ini menghormati Mandela dari banyak sisi. Sisi perdamaian dan ketegaran. Indonesia menambah satu lagi yaitu sisi budaya. Bagaimana Mandela lebih berani dan konsisten mengenakan batik daripada rakyat Indonesia. Kita hormati dia karena telah memotivasi dan memberi dorongan untuk mengenakan batik tradisional kita, disamping faktor-faktor lain yang dihargai dunia. Saya sendiri waktu pada waktu mengubah kebiasaan Indonesia dari jas ke batik sering merujuk pada Mandela. Saya bilang “Mandela saja berani pakai batik kemana-mana, masa kita tidak,” kata mantan Wapres Jusuf Kalla.

Menurut Jusuf Kalla, kecintaan Mandela pada batik Indonesia itu berawal ketika menerima hadiah batik dalam kunjungannya ke Indonesia akhir Oktober 1990 sebagai wakil ketua organisasi Kongres Nasional Afrika. Tak disangka Mandela mengenakan batik tersebut ketika datang kembali ke Indonesia tahun 1997 sebagai Presiden Afrika Selatan.

Presiden Soeharto kala itu kabarnya kaget melihat Mandela mengenakan batik saat bertemu dengannya. Sejak saat itu Mandela kerap mengenakan batik ke berbagai acara resmi dunia, termasuk ke Sidang Umum PBB atau Piala Dunia.

Ketika diangkat menjadi menteri perdagangan tahun 1999, Jusuf Kalla meminta Iwan Tirta – seorang disainer terkenal di Indonesia – untuk merancang batik khusus untuk Mandela. Saking sukanya Mandela mengenakan batik, sampai dijuluki “Madiba’s shirt”. Yang menarik – menurut Jusuf Kalla – orang Afrika Selatan sendiri tidak mengenakan batik ini, selain karena harganya yang sangat mahal, batik juga dianggap ciri khas Mandela.

Kalla menambahkan, “Mula-mula waktu Mandela berkuasa tahun 1990an sampai 2000 tidak ada orang yang berani pakai batik karena dianggap “Mandela’s shirt”. Saya sempat tanya sama warga sana, “hei kenapa kalian tidak pakai batik juga?”. Mereka jawab “wah kalau kami pakai batik nanti dianggap ingin menyaingi Mandela Pak!”. Waktu itu Mandela sangat dihormati dan berkuasa, malah dianggap setengah dewa. Jadi tidak ada yang berani pakai batik selain Mandela sendiri, karena itu dianggap ciri khas dia. Saya pernah sebagai menteri perdagangan membuka toko batik di Afrika Selatan, tapi menteri perdagangan sana larang karena toh orang Afrika Selatan tidak berani beli. Dan memang harganya jadi mahal sekali, tak terjangkau. Tapi sekarang, setelah Mandela tidak lagi aktif di pemerintah dan lebih santai, orang Afrika Selatan mulai mengenakan batik untuk acara-acara tertentu”.

Melihat ketertarikan Mandela pada batik, beberapa disainer Afrika Selatan merancang motif-motif batik lain untuknya. Ada yang mengambil motif tradisional Afrika Selatan, tapi tak sedikit yang menggabungkan motif itu dengan motif Indonesia yang memang disukai Mandela. 
 
 
Dari artikel tersebut saya menarik kesimpulan bahwa Indonesia itu benar-benar unik dan selalu mampu memikat hati siapapun yang pernah berkunjung ke Indonesia dan melihat beragam kebudayaan Indonesia seperti NELSON MANDELA yang terpikat akan BATIK Indonesia. 
Tapi saya rasa orang Indonesia sendiri belum terlalu mencintai batik, bahkan banyak yang enggan menggunakan batik karena terkesan terlalu tua dan tidak modis terutama dikalangan remaja. Hal ini tidak boleh kita biarkan terjadi, karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan memajukan negara, bagaimana bisa memajukan negara dan mengenalkan Indonesia di kancah dunia jika kita sendiri tidak tau akan bagaimana sejatinya kebudayaan kita. Jangan sampai setelah di klaim oleh negara lain, barulah kita ribut-ribut, anarkis dan demo di muka umum....
 
Oleh karena itu saya memiliki beberapa saran yang mungkin dapat dipertimbangkan para pembaca untuk mengenalkan salah satu budaya kita yaitu batik kepada masyarakat Indonesia dan remaja khususnya...
  1. Adakan hari batik di sekolah maupun di perguruan tinggi. Jadi setiap hari batik tersebut seluruh siswa maupun mahasiswa menggunakan batik, sehingga lama kelamaan akan tumbuh rasa memiliki akan batik.
  2. Adakan hari batik tiap bulan untuk seluruh warga negara indonesia. Nanti semua lapisan masyarakat akan menggunakan batik, sehingga semua terlihat merata dengan batiknya.
  3. adakan festival batik tahunan di tiap daerah. Ini akan lebih memantapkan lagi kecintaan warga negara Indonesia akan batik.

Jumat, 20 September 2013

Demi program KB, BKKBN gandeng 68 Mitra Kerja

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng 68 mitra kerja untuk menyukseskan program keluarga berencana.

"Kami telah bekerja sama dengan 68 mitra kerja yang mempunyai potensi menyukseskan program keluarga berencana," kata kepala BKKBN Prof Fasli Jalal di Banda Aceh, seperti dikutip dari Antara, Selasa (3/9/2013).

Menurut beliau dengan kerja sama tersebut diharapkan hambatan dan permasalahan dalam menjalankan program KKB bisa teratasi, sehingga pelaksanaan program berjalan sesuai rencana.
Program kependudukan dan keluarga berencana dilaksanakan untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Pembangunan kependudukan ini diarahkan kepada pengendalian kuantitas atau jumlah penduduk.

Prof Fasli Jalal menyebutkan permasalahan kependudukan yang kurang menggembirakan tersebut memberi efek dominan bagi pemerintah. Efeknya seperti penyediaan sarana kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, serta lain sebagainya.

Oleh karena itu,  perlu upaya-upaya serius mengatasi masalah kependudukan tersebut. Upaya tersebut seperti menggandeng mitra kerja mendukung kesuksesan program KKB, ungkap beliau.

Kita tentunya sangat berharap semua komponen bangsa bisa saling bahu membahu memperhatikan dan memikirkan masalah kependudukan yang kita alami dewasa ini. Sehingga kita bisa mencegah ledakan penduduk yang mungkin terjadi di Indonesia di tahun 2030 jika peningkatan penduduk ini terus terjadi.

cr: Health.liputan6.com

Kamis, 29 Agustus 2013

Sahabatku... Macet



Kemacetan merupakan salah satu masalah yang populer terjadi di Jakarta, sudah seperti sahabat karena sangat sering kita temui dan alami, padatnya penduduk dan banyaknya bangunan gedung serta tingginya jumlah kendaraan pribadi merupakan penyebab terjadinya kemacetan di Jakarta. Sampai saat ini pemerintah sedang dalam proses menemukan solusi agar kemacetan ini bisa teratasi segera sehingga tidak mengganggu aktifitas dan tidak merugikan orang banyak. 


Kejadian kemacetan dibali semakin hari semakin memburuk, dan sangat ditakutkan akan segera menyusul jakarta. Kemacetan terparah di bali justru terjadi di kawasan-kawasan wisata. Kemacetan di kawasan wisata terkadang sudah melebihi kemacetan jakarta karena warga dan wisatawan harus turun di tengah jalan dan berjalan kaki karena kendaraan sulit bergerak. Salah satu penyebab utama kemacetan di bali adalah pertumbuhan kendaraan bermotor yang tak terkendali. Organda wilayah bali mencatat jumlah sepeda motor di bali saat ini mencapai 2,2 juta unit dan mobil berjumlah 350.000 unit.


Dilihat dari jenisnya, jumlah sepeda motor mencapai 71,81 persen, diikuti mobil pribadi 19 persen, dan sisanya jenis kendaraan yang lain. Untuk mengatasi kemacetan ini,  tak hanya cukup dengan menambah jalan seperti pembangunan jalan tol Denpasar-Nusa Dua atau proyek underpass di kawasan simpang siur. Perlu tindakan yang integratif dengan memadukan rencana tata ruang dan sistem transportasi (Ketua MTI Danang Parikesit dalam Kompas.com).
Dampak dari kemacetan itu sendiri adalah menambahnya polusi di udara sehingga lapisan ozon menipis, dapat menyebabkan gangguan pernafasan, dan menyebabkan lingkungan harus bekerja lebih keras untuk memberantas CO2 yang ada padahal jumlah mereka semakin berkurang setiap hari karena terjadinya penebangan bebas

Oleh karena itu disini saya mengajukan beberapa solusi untuk masalah kemacetan yang mungkin juga melanda wilayah lain yang ada di Indonesia.
1. Membuat jalan tol dan underpass
membuat jalan tambahan ini perlu sebagai alternatif jalan tempuh, agar tidak terjadi kemacetan, dan pengguna kendaraan bisa menggunakan jalan lain sehingga terhindar dari kemacetan.

2. Menambah jumlah angkutan umum
Penambahan jumlah angkutan umum ini perlu, agar mereka lebih mudah untuk mendapatkan akses kendaraan umum, bahkan mungkin disediakan pangkalan-pangkalan khusus untuk angkot maupun bus yang lebih banyak, sehingga mereka mau menaiki kendaraan umum. Sediakan juga jarur khusus angkutan umum, sehingga angkutan umum tidak ikut terkena macet, maka masyarakat akan beralih untuk menggunakan angkutan umum saja daripada menggunakan kendaraan pribadi dan terkena macet.

3. Mengajak masyarakat untuk menggunakan angkutan umum
Bidang perhubungan perlu mengadakan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengajak mereka menggunakan kendaraan umum, dapat juga dengan memasang tulisan-tulisan inspiratif yang membuat masyarakat mau menaiki angkutan umum. Salah satu alasan masyarakat enggan menaiki angkutan umum seperti angkot dan bus adalah karena tempatnya kotor, mungkin karena para penumpang sembarangan membuang sampah dan memang dari pengelola sendiri tidak mengontrol kebersihan kendaraannya sebelum beroperasi, sehingga membuat masyarakat enggan menaiki bus maupun angkot. Oleh karena itu pemerintah harus memfasilitasi kendaraan umum tersebut sehingga layak dan aman untuk ditumpangi. Selain itu penumpang juga harus ikut serta menjaga kebersihan dan tidak merokok di dalam kendaraan yang dapat mengganggu penumpang lain.

4. Aktif mengadakan penanaman pohon
Jumlah kendaraan yang semakin meningkat agak susah untuk ditanggulngi, maka kita harus mengantisipasi polusi yang ditimbulkan dengan melakukan gerakan menanam pohon, agar polusi udara dapat dikurangi. Semua institusi sekolah dari SD bisa mengajak muridnya untuk menanam pohon bersama dan mengajarkan bagaimana cara merawatnya sehingga mereka menyayangi pohon.

Tindakan kecil kita merupakan awal dari perubahan, mari menanam pohon agar kelak anak cucu kita masih bisa menikmati udara yang sehat dan segar. 

Kamis, 30 Mei 2013

Sampah oh Sampah

Sampah seperti telah menjadi sahabat kita, karena tiap hari kita selalu berhubungan dengan sampah, tiada hari tanpa sampah dan tiada tempat tanpa ada sampah.

Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah merupakan sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat



Salah satu tempat wisata di Indonesia, yaitu Bali adalah salah satu daerah yang ada di Indonesia yang dikenal dengan sebutan pulau seribu pura. Sebutan itulah yang menarik para wisatawan asing maupun lokal untuk datang ke Bali, ditambah dengan keadaan pulaunya yang tenang dan memiliki pemandangan yang indah dan eksotis. Pantai-pantai yang berjejer berwarna biru dengan pasir putihnya, makin menambah minat wisatawan untuk berkunjung ke-Bali. Pulau seribu pura ini, masih kental dengan ragam  budaya dan tradisinya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, ini nilai plus yang dimiliki oleh pulau Bali, sehingga membuat para wisatawan menjadi ketagihan untuk menikmati indah keragaman  pulau Bali.


Kedatangan wisatawan ke Bali banyak membawa keuntungan bagi warga bali, salah satunya, mengenalkan Bali ke manca Negara hingga seluruh dunia tahu. Sebagai warga bali  hal ini dijadikan peluang untuk membangun usaha, dengan jalan membuat kerajinan, membangun hotel, restoran, galeri, resort, kafe, dan lain-lain. Sehingga  makin banyak orang luar selain orang Bali juga berbondong-bondong datang ke Bali untuk memperoleh cipratan keuntungan dari pariwisata Bali. Di balik keuntungan tersebut, banyak masalah yang muncul, salah satunya adalah sampah yang semakin menumpuk di Bali akibat limbah dari usaha-usaha yang ada, yang di buang sembarangan, bahkan ada yang dibuang  ke aliran sungai.

Menurut Asisten II Setda provinsi Bali Ketut Wija dalam kompas.com, penanganan masalah sampah saat ini belum mampu maksimal karena berbagai faktor, antara lain kesadaran masyarakat untuk membuang sampah masih kurang.Sehingga Dinas Kebersihan dan Pertamanan kewalahan untuk menangani sampah tersebut. Setiap hari sampah tersebut yang diangkut kendaraan DKP mencapai 4.695 meter kubik per hari. 
Sampah tersebut juga berasal dari rumah tangga. Hal itu seiring meningkatnya jumlah penduduk Bali, mencapai 4 juta orang. Belum lagi kedatangan wisatawan mencapai ^ juta orang per tahun yang tinggal atau yang mendatangi Bali. Pulang Bali yang kecil ini harus menampung jutaan warga dan mereka semua menghasilkan sampah.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Denpasar, Ketut Wisada mengungkapkan bahwa peningkatan volume sampah pada hari keagamaan seperti hari raya Galungan dan Kuningan itu mencapai 50-60 persen dari hari biasa.


Bila tidak ditangani dengan baik, cepat atau lambat Bali akan kehilangan keindahannya dan tidak lagi menjadi tempat melepas rasa penat bagi para wisatawan. Disamping itu, bahaya sampah bagi lingkungan dan kesehatan sangat besar, seperti menyebabkan aliran air menjadi tersumbat karena sampah yang dibuang ke sungai, banjir dan timbulnya wabah penyakit seperti diare dan malaria.




Solusi yang dapat saya sarankan kepada pemerintah adalah:
  1. Perbaiki lagi program Clean and Green
    Penyediaan tong sampah sesuai dengan pengelompokan sampahnya di tempat-tempat umum sudah bagus, namun perlu digalakkan lagi agar masyarakat mau membuang sampahnya di tong sampah yang telah disediakan. Hal ini bisa dilakukan dengan memasang tulisan-tulisan yang lebih inspiratif di setiap lokasi keramaian agar mereka selalu sadar dan ingat untuk membuang sampah di tong sampah yang disediakan sesuai pengelompokan sampah yang sesuai dan menambah jumlah tong sampah yang tersedia di tempat umum sehingga orang lebih mudah membuang sampah.
  2. Sehari tanpa sampah
    Disini pemerintah menyediakan satu hari dalam sebulan untuk mengadakan bersih-bersih bersama diseluruh wilayah di Bali. Untuk membantu pekerjaan petugas DKP dan juga memberikan kesempatan petugas untuk mengolah sampah di TPA terlebih dahulu sebelum sampah-sampah di hari berikutnya datang. Disamping itu mengajak kita bersama untuk merasakan lelahnya pekerjaan petugas kebersihan sehingga kita sadar dan tidak membuang sampah sembarangan lagi.
  3. Tambah lagi petugas DKP
    Penambahan petugas DKP sangat diperlukan karena dengan jumlah mereka yang lebih banyak maka menjaga kebersihan di setiap sudut kota akan lebih cepat dan mudah. Tempatka mereka di lokasi-lokasi yang berbeda sehingga mereka bisa fokus untuk mengurus kebersihan satu wilayah saja. Dengan begitu maka kebersihan akan tetap terjaga.
  4. Penambahan jumlah kendaraan pengangkut sampah
    Jika jumlah kendaraan pengangkut sampah lebih banyak di setiap wilayah maka sampah bisa diangkut lebih banyak dan bisa segera di olah di TPA. Disamping itu tidak akan ada lagi sampah yang menumpuk disudut-sudut kota yang dapat mengurangi keindahan Bali.
  5. Perluasan TPA
    Hal yang penting untuk penanggulangan sampaha di Bali menurut saya adalah perluasan TPA. Dengan perluasan TPA maka semua sampah bisa ditampung dan diolah dengan cepat dan benar. Sehingga tidak ada sampah di tempat-tempat umum yang dapat merusak pemandangan dan menyebabkan polusi pemandangan.
  6. Memberikan tong sampah gratis kepada masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan.
    Masyarakat perkotaan cenderung tidak mempunyai lahan untuk mengolah sampah. Jadi nanti mereka akan memilah sampah mereka sesuai jenisnya, kemudian memasukan sampah tersebut ke tong sampah gratis yang ditaruh didepan rumah setiap pagi sehingga bisa diangkut paginya oleh petugas DKP.
  7. Mengadakan sosialisasi rutin mengenai cara pengolahan sampah rumah tangga.
    Hal ini yang paling penting menurut saya, karena percuma menggerakkan seluruh petugas DKP untuk bersih-bersih jika masyarakat masih membuang sampah sembarangan. Maka perlu diadakan sosialisasi mengenai cara mengolah sampah yang benar terutama kepada masyarakat desa yang membuang sampah ke sungai dan menyebabkan meluapnya air sungai sehingga menyebabkab banjir, apalagi limbah rumah tangga seperti deterjen yang sulit diuraikan maka tidak menutup kemungkian akan terjadi polusi air yang tinggi.

Rabu, 29 Mei 2013

Pernikahan Dini



Pernikahan adalah hal yang sangat didambakan oleh tiap orang. Saat pernikahan di ikrarkan janji dua insan manusia untuk membentuk ikatan saling menjaga, menyayangi dan mencintai serta siap berjalan bersama melewati bahtera rumah tangga.
Didalam pernikahan diperlukan kesiapan dari segi usia, mental dan finansial agar pernikahan itu bisa berjalan awet dan langgeng. Namun saat ini banyak sekali orang menikah di usia muda terutama anak usia sekolah seperti SMP dan SMA. Usia mereka masih sangat muda yaitu berkisar 14 – 17 tahun dan emosi mereka masih labil. Mereka masih dalam masa pencarian jati diri. Untuk kebutuhan sehari-hari masih meminta uang kepada orang tua.



Survei BKKBN tahun 2011 menyebutkan, 51 dari 100 remaja putri di kota-kota besar tidak perawan lagi. Terbaru, Survei Data Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menyebutkan, jumlah remaja yang melahirkan sebanyak 48 per 1.000 remaja putri. Padahal, pada tahun 2007 lalu, jumlah remaja yang melahirkan ini hanya sebanyak 35 per 1.000 remaja putri.



Kasus pernikahan dini banyak terjadi di pedesaan. Perbandingannya, 11,8 persen di pedesaan dan hanya 5,2 persen di perkotaan. Data SDKI 2012, remaja putri yang melahirkan di desa sebanyak 69 per 1.000 remaja putri dan di perkotaan 32 per 1.000 remaja putri. Penyebabnya sama yakni hubungan seks bebas di kalangan remaja.

Hasil SDKI 2012 menyebutkan di perkotaan terdata dari 1.000 orang remaja usia 15-19 tahun, 48 orang diantaranya sudah melahirkan. Sementara di pedesaan, dari 1.000 remaja usia 15-19 tahun, ada 60 orang yang sudah memiliki anak.

Hal ini disebabkan oleh maraknya seks bebas dikalangan remaja yang dilatarbelakangi rasa ingin tahu. Apalagi di jaman moderen ini, semua bisa di akses dengan mudah di internet, termasuk video porno yang bisa merangsang gairang untuk melakukan seks bebas. Sehingga mereka akan mencoba-coba melakukannya untuk kesenangan tapa memikirkan hal yang terjadi. Kemudian mereka menikah tanpa memikirkan apa yang akan dilakukan setelah menikah dan dimana meraka akan bekerja untuk biaya hidup. Inilah penyebab banyak terjadinya pernikahan dini. Pendidikan yang rendah di pedesaan juga akan mempengaruhi terjadinya pernikahan dini karena mereka tidak tahu dampak yang ditimbulkan dan bahaya yang mengancam dari kehamilan dini. Padahal resiko dari pernikahan dini ini sangat banyak, mulai dari KDRT karena ketidaksiapan untuk mengurus rumah tangga sampai kematian ibu karena aborsi dan perdarahan saat melahirkan akibat ketidaksiapan organ reproduksi. Disamping itu pernikahan dini merupakan salah satu penyumbang angka peningkatan pertumbuhan penduduk di Indonesia, karena mereka telah menambah jumlah penduduk dari usia muda bayangkan jika anak mereka juga menikah muda, akan berapa persen peningkatan pertumbuhan penduduk yang terjadi di tahun 2030.




Padahal idealnya usia menikah yang mengacu pada kesehatan reproduksi yaitu 20 tahun pada wanita dan 25 tahun untuk pria. Pada umur 20 tahun organ reproduksi seorang wanita sudah matang dan siap untuk menerima hasil konsepsi. Sedangkan pria umur 25 tahun sudah memiliki emosi yang stabil dan bisa menjadi kepala keluarga yang baik.

Solusi yang dapat saya tawarkan kepada pemerintah untuk mencegah kejadian pernikahan dini adalah:
1.  Memperjelas dan mengumumkan UU yang mengatur tentang batas usia pernikahan. Agar semua remaja tahu batas usia pernikahan dengan jelas, sehingga mereka tidak akan menikah di usia muda.
2.    Mengadakan sosialisasi kesekolah-sekolah mengenai kesehatan reproduksi, bahaya seks bebas, kehamilan dini dan aborsi. Hal ini menurut saya sangat penting karena saya lihat belum seragamnya pengetahuan para remaja SMP dan SMA mengenai bahaya seks bebas, kehamilan dini dan aborsi, sehingga mereka tidak perduli dan tetap melakukannya atas dasar mencari kesenangan dan memenuhi rasa keingintahuan mereka yang tinggi.
3.   Mengadakan penjaringan rutin ke warung-warung internet untuk mengahapus link yang menayangkan video porno. Tujuannya agar anak-anak remaja tidak teracuni pikirannya oleh hal-hal tersebut. Apalagi sekarang anak SD pun sudah biasa mengakses internet. Jangan sampai pikiran yang masih bersih itu juga teracuni oleh video porno.
4.  Memberikan mata pelajaran pendidikan karakter di SMP dan SMA, agar mereka tidak terjerumus ke hal-hal negatif, dan mereka dapat memiliki karakter yang kuat dan bertanggungjawab sebagai generasi penerus bangsa nantinya.