Hai sahabat...kali ini saya akan memberikan informasi penting tentang menikah usia muda, semoga membuat kalian berfikir kembali untuk membuat keputusan akan menikah muda ya...
keep reading..:)
Ternyata maraknya pernikahan usia dini ternyata turut menyumbang pada tingginya angka kematian ibu. Pernikahan usia dini termasuk faktor
risiko kematian ibu. Risiko kematian ibu naik jika hamil di usia terlalu
muda, jarak antar kehamilan terlalu rapat, jumlah anak terlalu banyak,
dan hamil di usia terlalu tua.. Dari sisi kesehatan, organ
reproduksi perempuan berusia di bawah 19 tahun belum matang sehingga
menikah dan hamil di usia itu berisiko tinggi, seperti perdarahan. Di
usia itu, pengetahuan kesehatan reproduksi remaja juga kurang.
Data
Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan, angka pernikahan usia dini (19
tahun ke bawah) 46,7 persen. Bahkan, perkawinan di kelompok umur 10-14
tahun hampir 5 persen.
Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 menyebutkan, 12,8 persen
perempuan usia 15-19 tahun sudah menikah. Pernikahan remaja terbanyak
terjadi di pedesaan pada perempuan berstatus pendidikan rendah dan
berasal dari keluarga berstatus ekonomi rendah.
Namun, pernikahan remaja di perkotaan, khususnya di daerah suburban, meningkat pesat. Dengan melebarnya wilayah perkotaan, peluang pernikahan dini di pinggir kota kian besar.
Namun, pernikahan remaja di perkotaan, khususnya di daerah suburban, meningkat pesat. Dengan melebarnya wilayah perkotaan, peluang pernikahan dini di pinggir kota kian besar.
Selain pendewasaan usia pernikahan, calon ibu juga harus berstatus gizi baik sejak remaja, bahkan anak-anak. Jika status gizi calon ibu kurang, kehamilan kurang gizi memicu anemia yang berdampak buruk pada janin. Pengetahuan gizi dan kesehatan reproduksi yang baik bisa diperoleh dari tenaga kesehatan dan sekolah.
Karena itu, pendewasaan
usia pernikahan dan pembekalan pengetahuan kesehatan reproduksi mesti
dilakukan. Sebab, upaya menurunkan kematian ibu saat hamil, persalinan,
dan masa nifas sulit dilakukan tanpa menyiapkan kehamilan ibu sejak
dini.
Kehamilan usia muda juga memicu persoalan baru. Banyak ibu muda tidak paham dirinya hamil karena tidak punya pengetahuan reproduksi yang cukup. Sehingga resiko melahirkan bayi cacat juga cukup tinggi.
Kehamilan usia muda juga memicu persoalan baru. Banyak ibu muda tidak paham dirinya hamil karena tidak punya pengetahuan reproduksi yang cukup. Sehingga resiko melahirkan bayi cacat juga cukup tinggi.
Jadi buat kalian yang masih muda, masih remaja, nikmatilah masa muda kalian, kalo sekolah ya sekolah, kuliah ya kuliah, karena ketika menikah tanggung jawab yang lebih besar akan kalian jalani. Baik sebagai istri, ibu maupun menantu.Tidak ada yang lebih menyenangkan dari masa remaja. Ingat usia menikah yang sehat menurut BKKBN minimal untuk perempuan adalah 21 tahun dan laki-laki 25 tahun.
Jadi masih pengen nikah muda??...
sukses dulu kali ya...:D