“...Revolusi
mental ini dilakukan dengan pembangunan karakter, jadi perubahan karakter harus
dibangun sejak dini terutama kepada para pelajar serta mahasiswa di seluruh
negeri ini, kata bapak Surya Chandra Kepala BKKBN saat mengisi kuliah umum di
STKIP Muhammadiyah Pringsewu, Lampung (bkkbn.go.id)
Dalam rangka menyambut bonus demografi
diharapkan pelajar dan mahasiswa mampu mewujudkan implementasi revolusi mental
dan ikut berpartisipasi dalam rangka mewujudkan pelaksanaan program-program
pemerintah terkait masalah kependudukan.
Karakter remaja yang muda, perduli dan bertanggung
jawab harus di tekankan. Pandangan bahwa masalah kependudukan adalah urusan
orang dewasa dan pemerintah harus dirubah. Dominasi remaja sepertiga dari
jumlah penduduk tentu akan menghasilkan sebuah perubahan yang cukup besar apabila
mau ikut berperan menangani masalah kependudukan. Akan terlihat sia-sia apabila
pemerintah memiliki program yang bagus namun dari masyarakat terutama remaja tidak
ikut andil dalam mensukseskan program tersebut.
Fakta bahwa meningkatnya jumlah
pernikahan usia dini pada remaja karena terjadinya kehamilan tidak bisa
dipungkiri lagi. Menurut data penelitian Pusat Kajian Gender dan Seksualitas
Universitas Indonesia tahun 2015, angka pernikahan dini di Indonesia peringkat
kedua di kawasan Asia Tenggara. Ada sekitar 2 juta dari 7,3 perempuan Indonesia
di bawah umur 15 tahun sudah menikah dan putus sekolah. Jumlah ini diperkirakan
akan meningkat menjadi 3 juta orang di tahun 2030.
Berdasarkan hal tersebut, revolusi
mental remaja tentang program generasi berencana (GenRe) sangat diperlukan. Remaja
harus tersentuh informasi-informasi terkait dengan isu-isu kependudukan. Sehingga
remaja dapat melihat fakta-fakta dilapangan seperti apa dan mau untuk ikut
berpartisipasi mensukseskan program GenRe.
Tentu dalam penyelenggaraannya pemerintah
dapat menggalakan program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). Diharapkan
setiap kelompok remaja baik di pedesaan maupun di pekotaan, di sekolah maupun
di universitas terdapat PIK-R. Sehingga seluruh remaja terjamah akan informasi
seputar TRIAD KRR (seksualitas, napza dan HIV/AIDS), pendewasaan usia
perkawinan (PUP), 8 fungsi keluarga dan life skill yang menjadi materi pokok
program GenRe. Di dalam PIK-R ini akan terbentuk kader-kader yang akan terus
menyebarkan setiap informasi kepada teman-temannya. Diskusi dengan teman sebaya
tentu akan lebih efektif karena terdapat kesamaan umur yang membuat remaja
lebih santai dan nyaman. Berdasarkan hal tersebut mari kita sukseskan revolusi
mental GenRe dengan mengubah mindset remaja tentang keberadaan program
kependudukan bagi remaja (GenRe) dengan mengenalkan fakta-fakta terkait isu
kependudukan yang ada masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar